Oke kita lanjutkan.
Lalu kenapa ini bisa terjadi?
Tangkapan layar Google pelemahan Rupiah terhadap dollar AS |
Sebab jatuhnya mata uang Rupiah terhadap dollar AS
Baca juga : Cara Jitu Top Up GoPay dan Isi Pulsa Dengan GoPulsa, Mudah!
Pada 4 Maret 2020 The Fed atau bank sentral AS (yang sebenarnya bukan bank sentral seperti layaknya bank Indonesia) menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin, menjadi 1,00 sampai dengan 1,25 %, hal tersebut disampaikan oleh gubernur The Fed Jerome Powell.
Sebuah anomali, suku bunga acuan dipangkas begitu signifikan dalam waktu yang berdekatan.
Selain, kabar semakin positif, bahwa pemerintah selain itu kabarnya juga The Fed dalam beberapa bulan kedepan, dan mungkin sudah dimulai, akan mengeluarkan program Quantitive Easing (kerap juga disingkat dengan QE)sebesar 700 miliar dollar, ini gede banget.
Secara sederhana program Quantitive Easing The Fed bisa dikatakan sebagai suntikan The Fed untuk menggairahkan ekonomi di negeri paman Sam tersebut.
Baca juga : Cara Jitu Isi dan Beli GoPay Dengan Benar di ATM
Lalu apa urusannya dengan Rupiah Indonesia?
Ekonomi didunia ini bisa dibilang saling terkait lintas negara, jadi kalau pertumbuhan ekonomi Amerika bagus, bergairah, maka banyak modal akan masuk kesana, atau modal para pengusaha dan spekulan yang semula bertebaran diseluruh dunia ini masuk ke AS kembali, dengan sendirinya, mengapa karena disana banyak profit, ekonomi sedang bergairah.
Disisi lain, program QE sendiri sebenarnya juga memicu keluarnya modal dari Amerika, dengan kata lain, jika bagian daripada modal QE tersebut masuk Indonesia, maka ini akan membantu menyetabilkan atau menguatkan nilai Rupiah, sayangnya ini tak sesimple itu, program QE The Fed ini sedikit berbeda kalau tidaka mau dikatakan literly berbeda.
Dampak pelemahan Rupiah terhadap Blogger Indonesia
Yap beberapa Blogger Indonesia rupanya juga mendapatkan dampak dari pelemahan nilai tukar Rupiah ini, apalagi yang menggunakan platform blogging wordpress atau CMS lain yang menggunakan hosting luar negeri.
Pasti biaya sewa hostingnya bakalan naik, dimana ini yang jadi keluhan para blogger.
Baca juga : Panduan Lengkap Transfer ke OVO, Berikut Masalah dan Jalan Keluarnya
Sementara itu blogger yang menggunakan Blogger.com tak perlu khawatir dengan naiknya biaya hosting, karena hostingnya sudah ditanggung Google.
Sementara itu, penghasilan Blogger yang menggunakan Blogger.com tak terlalu terdampak, karena masih relatif sama, mengingat jika iklan pribadi pasti dibayar dengan Rupiah, begitu juga dengan Blogger yang mengandalkan Google AdSense, masih tak terlalu terdampak.
Sedangkan sektor usaha internet marketing yang lain, seperti freelance desain atau jasa lainnya, yang menggunakan platform luar negeri atau sedang bekerja dengan bule, malah senang, karena pekerjaan yang dilakukan sama, dollar yang didapkan sama, namun punya nilai Rupiah yang jauh lebih tinggi.
Baca juga : Pengalaman Jual Emas Batangan ANTAM : Biar Laku Mahal
Bisa dibilang freelancer dan blogger yang kerja remote dari Indonesia keluar negeri juga membantu pemerintah dalam mendatangkan devisa, dan memperkuat nilai Rupiah, walaupun perannya kecil, namun jangan diremehkan. Bahkan jika jumlahnya banyak, bukan tidak mungkin akan memberikan dampak signifikan.
Yap sekian analisis dan ulasan singkat tentang nilai Rupiah yang melemah sampai tembus 16.000 per Dollar. Ulasan ini sangat banyak mempertimbangkan faktor ekstern, terutama The Fed. Tentu apabila faktor intern kuat, seperti ekspor yang tinggi, tentu akan membantu pengutan Rupiah kembali, jika tidak bisa menguat, paling tidak menstabilkan nilai Rupiah lah.
Sepertinya artikel ini sudah cukup panjang, jika Anda suka dengan artikel seperti ini, silahkan kunjungi juga rubrik bisnis, disana banyak info dan tulisan menarik yang dapat Anda nikmati.
Sekian, semoga tulisan ini bermanfaat, apabila Anda punya tanggapan tentang pelemahan Rupiah sampai tembus 16.000, silahkan tinggalkan dikomentar, jika Anda suka silahkan dishare, salam sukses, dan sampai jumpa diartikel yang lainnya.